KELAM: Andre Agassi saat masih bersama Brooke Shields pada 1997. (Eurosport)

Tak ada yang meragukan kemampuan Andre Agassi di lapangan tenis. Sepanjang 20 tahun masa jayanya, dia telah meraih delapan gelar grand slam. Tapi, di luar lapangan, dia adalah lelaki pencemburu dan sangat temperamental.
* * *
INFORMASI itu terbongkar di buku There Was a Little Girl: The Real Story of Mother and Me karya mantan istri Agassi, aktris Brooke Shields. Shields pernah menjadi istri Agassi pada 1997. Pernikahan itu hanya bertahan kurang dari setahun. Mereka bercerai saat ulang tahun kedua pernikahan hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Sebelum menikah, Shields dan Agassi pernah terlibat insiden pertengkaran yang hebat. Tepatnya pada 1995. Saat itu Shields menjadi bintang tamu di serial kondang Friends. Dalam sebuah adegan, Shields merayu Joey Tribbiani yang diperankan Matt Le Blanc.
Adegan rayuan Shields itu ternyata membuat Agassi naik pitam. Dia memarahi Shields habis-habisan. ”Kamu benar-benar memalukanku!” kata Agassi seperti dituangkan Shields di bukunya.
Setelah itu, Agassi langsung meninggalkan kediaman mereka di Los Angeles. Dia langsung pulang ke rumahnya di Las Vegas dengan mengendarai mobil sendirian. Begitu sampai di rumah, dia menghancurkan semua pialanya. Termasuk trofi gelar grand slam Wimbledon satu-satunya yang dia peroleh pada 1992. ”Perlu waktu tiga tahun untuk memperbaiki semua trofi yang rusak tersebut,” tutur Shields.
Insiden tersebut benar-benar menyakiti hati Shields. Tapi, dua tahun kemudian dia justru berkata ya saat Agassi melamarnya. Mereka pun menikah. Namun, tulis Shields di buku itu, hanya sehari setelah pesta pernikahan, dirinya merasa menikahi lelaki yang salah.
”Saat itu saya bahkan tidak bisa berkata-kata. Saya terus menggelengkan kepala, seolah-olah mulut saya ditutup lakban. Pernikahan tersebut seperti pukulan dadakan. Saya tahu saya membuat kesalahan. Saya tidak ingin dinikahi… Saya ingin menjadi pengantin, tapi saya seharusnya tidak menikah dahulu,” kata Shields, menggambarkan kegalauan hatinya saat itu.
Di luar prestasi luar biasanya di lapangan tenis, Agassi memang tak bisa bersih dari catatan negatif. Selain bertemperamen buruk saat menjadi suami Shields, dia mengaku pernah mengonsumsi narkoba saat masih aktif bermain.
Namun, lepas dari Shields menjadi titik balik kehidupan Agassi. Setelah menikahi Steffi Graf pada 2001, dia mulai melunak. Apalagi ketika akhirnya gantung raket pada 2006, Agassi terlibat semakin dalam di sejumlah aktivitas bisnis dan amal. Bekerja sama dengan pelatihnya, Gil Reyes, dia mendirikan perusahaan peralatan fitness di bawah bendera BILT.
Dia berpartisipasi dalam kegiatan amal itu baik sebagai bintang tamu maupun bermain dalam pertandingan ekshibisi. Pada 2007, dia bermain bersama istrinya yang sudah memberinya dua anak itu dalam laga ekshibisi di Wimbledon. Selain itu, dia pernah bermain demi gerakan amal untuk Pusat Penanganan Kanker Amerika.