Kondisi Michael Schumacher setelah Dirawat di Klinik Pribadi
Habiskan Biaya Selangit, Perkembangan Tetap Minim
3/11/14, 08:30 WIB
Michael Schumacher terus menjalani perawatan intensif untuk mengembalikan kesadarannya. Namun, setelah menghabiskan biaya perawatan dengan jumlah yang fantastis, kondisinya belum juga memuaskan.
* * *
SALIB emas yang pernah dihadiahkan Schumi –sapaan akrab Schumacher– kepada putranya, Mick, 15, delapan tahun silam masih tergeletak di pinggir ranjang tempat dia dirawat. Sisir dan ornamen indah milik putrinya, Gina Maria, 17, juga terlihat di tepian ranjang. Sisir tersebut adalah hadiah dari Schumacher saat Gina masih anak-anak.
Masih di atas meja itu, deretan aksesori keberuntungan yang pernah dipakai sang juara dunia tujuh kali tersebut semasa masih membalap juga ikut menemani hari-hari Schumi selama masa perawatan. Ada pula kalung dari untaian batu Dzi yang diyakini bisa melindungi pemakainya dari bala, sakit, atau nasib buruk. Pasangan kalung itu dipakai istrinya, Corinna. Corinna mengatakan kepada temannya bahwa dirinya sengaja mengenakan kalung itu dengan harapan agar sang suami bisa kembali berjalan, berbicara, dan merasa akan tetap hidup.
Sebuah harapan yang terus dipupuk sejak Desember lalu saat suaminya mengalami cedera kepala karena kecelakaan ketika bermain ski di Meribel, Prancis. Harapan itu sempat membuncah sebulan silam saat pria 45 tahun tersebut pindah dari pusat rehabilitasi di Rumah Sakit CHUV Lausanne pada 9 September lalu. Keluarga Schumacher memilih memindahkan perawatan Schumi ke klinik pribadi mereka di Gland, Swiss. Klinik di kompleks mansion Schumi tersebut dibangun dengan anggaran mencapai GBP 35 juta (sekitar Rp 686 miliar).
Sebagaimana dikabarkan Daily Mail, pembangunan dikebut sepanjang musim panas lalu. Ada 40 kamar, beberapa bioskop pribadi, dan helipad. Bangunan tersebut tampak seperti pelebaran rumah megah Schumacher yang dikelilingi padang rumput.
Fasilitas medis supercanggih itu dikendalikan 15 ahli medis terlatih dari Klinik Lausanne. Mereka direkrut khusus untuk merawat sang legenda Formula 1 tersebut dan bekerja nonstop 24 jam. Pengeluaran untuk peralatan medis dan staf, termasuk fisioterapis untuk melakukan pemijatan, dokter, ahli nutrisi, perawat, sampai ahli saraf, diperkirakan mencapai GBP 100 ribu (sekitar Rp 1,9 miliar) per pekan.
Pengeluaran mahal lainnya adalah keamanan superketat untuk memastikan tidak ada seorang pun fotografer yang mendapat gambar kondisi Schumacher saat ini. Para perawat harus menyerahkan telepon selulernya saat mereka datang bertugas. Deretan tenda didirikan untuk mencegah paparazi bersenjata lensa jarak jauh mengambil gambar Schumi saat keluar rumah.
Tapi, semua perawatan intensif dengan biaya selangit itu terasa kontras dengan hasil yang dicapai. Meski nada optimistis berkali-kali dirilis pihak manajemen, tetap saja belum ada kemajuan pada kondisi Schumacher.
Dr Gary Hartstein, mantan ahli medis Formula 1 yang mengenal Schumacher sejak awal karirnya, mengatakan, situasinya masih mengkhawatirkan. Profesor anestesi dan pengobatan darurat di University of Liege Hospitan, Belgia, itu melihat peluang untuk kembali normal nyaris tidak ada. Bahkan, dia memperingatkan kepada para fans untuk bersiap menghadapi kondisi terburuk.
’’Kita diberi tahu dengan kabar menggembirakan bahwa Michael sudah bangun dari koma. Koma itu adalah mekanisme untuk melindungi otaknya dari kerusakan. Secara medis, Schumacher justru sudah keluar dari kondisi itu,’’ papar Hartstein.
’’Itu bukan berita bagus. Saya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengungkapkan kebenaran. Kalaupun Michael bisa keluar dari kondisi kesadaran minimnya saat ini, dia akan menghadapi masalah untuk mengekspresikan maksudnya, belajar berjalan, belajar membaca, dan menulis mulai dari awal lagi,’’ lanjutnya.
Harstein mengatakan, harapan pulih seperti sedia kala akan mustahil untuk pasien dengan kondisi saraf yang tak kunjung membaik selama berbulan-bulan atau dalam hitungan tahun. ’’Dunia harus bersiap melihat ’kepergian yang panjang’ untuk sang bintang balap dunia,’’ ingatnya.
Kondisi yang tak beranjak membaik juga dialami pembalap Marussia-Ferrari, Jules Bianchi. Sejak mengalami kecelakaan menabrak mobil derek di Suzuka sebulan lalu, keadaannya tetap kritis.
Kabar terakhir dirilis keluarganya 30 Oktober lalu. ’’Minggu ini (hari ini) akan menjadi pekan keempat sejak Jules mengalami kecelakaan. Dia masih dirawat di Mie General Medical Center di Yokkaichi,’’ tulis pernyataan resmi keluarga Bianchi.
0 komentar:
Posting Komentar