REKAN SEKALIGUS RIVAL: Lewis Hamilton (kanan) memimpin balapan dibayangi oleh Nico Rosberg di posisi kedua GP Amerika Serikat. (Eric Gay/AP)

AUSTIN – Gelar juara dunia Formula 1 yang kedua kian dekat bagi Lewis Hamilton. Juara dunia 2008 yang memperkuat Mercedes itu memperlebar jarak dengan rekan setimnya, Nico Rosberg, sebagai satu-satunya rival yang bisa menjegal ambisinya. Hamilton menatap dua balapan terakhir musim ini dengan keunggulan 24 poin.
Hamilton meraih kemenangan kesepuluh musim ini ketika menjadi pembalap terdepan di Circuit of the Americas Minggu (2/11) atau Senin dini hari (3/11) WIB. Praktis, persaingan ketat terjadi di antara dua pembalap Mercedes di sepanjang lomba 56 lap tersebut. Hamilton yang start dari posisi kedua mengatakan, kemenangan itu diraih tak lepas dari keputusannya yang lebih pintar daripada Rosberg.
’’Balapan di sini bukan cuma tentang mengawali lomba dari pole. Lomba seperti ini terasa lebih seru; Anda harus lebih pintar dari pembalap yang berada di depan,’’ kata Hamilton sebagaimana dikutip BBC.
Kemenangan tersebut berbuah rekor bagi Hamilton. Dia mencatatkan kemenangan ke-32 di F1. Itu adalah catatan terbanyak dari seorang pembalap Inggris Raya. Rekor sebelumnya dimiliki Nigel Mansell yang mengoleksi 31 kemenangan sepanjang karirnya. ’’Ini sangat membanggakan. Sebuah kehormatan besar berada dalam daftar teratas kemenangan terbanyak dari pembalap Inggris di F1,’’ ujarnya.
Hamilton memberikan tekanan besar kepada Rosberg sejak awal lomba. Baru pada lap ke-24 dia memegang posisi terdepan setelah menyalip Rosberg di tikungan ke-12 hairpin. Sejak saat itu, dia tak lagi tergeser dan kian jauh.
Masih ada 75 poin maksimal yang tersedia dari dua balapan tersisa, yaitu GP Brasil dan double point di GP Abu Dhabi. Karena itu, Hamilton belum bisa mengunci gelar di Brasil. Bahkan, peluang Rosberg untuk membalikkan situasi juga masih besar.
Hamilton tetap bisa menjadi juara meski Rosberg selalu menang di Brasil dan Abu Dhabi. Dengan catatan, Hamilton tidak terlempar dari posisi dua besar.
’’Masih ada dua balapan di musim ini. Saya akan terus attack seperti yang saya lakukan di lima atau sepuluh balapan terakhir. Saya benar-benar akan terus menekan untuk menjaga peluang,’’ tegasnya.
Sementara itu, Rosberg juga sudah mencanangkan dua balapan terakhir sebagai do or die. Dia tak mau lagi terjebak dalam anggapan sebagai pembalap kedua di Mercedes. Paling penting, bagi dia, adalah meminimalkan kesalahan seperti di Austin dan beberapa balapan sebelumnya yang justru memberikan keuntungan bagi Hamilton.
’’Komitmen penuh, full attack, juga berusaha meraih pole lagi dan menang di Interlagos (Brasil). Masih banyak poin yang tersedia dan masih banyak hal yang akan terjadi,’’ tutur Rosberg.