KALAH TIPIS: Wulan Ayuningrum (kiri) melakukan layup ketika uji coba melawan tim basket putra CLS junior DBL Arena Surabaya Kamis malam (6/11). (Farid Fandi/Jawa Pos)
SURABAYA – Sudah tiga uji coba dijalani timnas basket putri proyeksi SEA Games 2015 di Surabaya. Hasilnya dua kali kalah dan sekali menang. Kekalahan kedua mereka terjadi Kamis malam (6/11), saat bertanding dengan tim putra CLS junior di DBL Arena Surabaya. Mereka kalah 69-70.
Kalau penyebab kekalahan pertama 47-58 oleh SMA Katolik Frateran (3/11) adalah mudah kehilangan fokus dan tidak konsisten, kekalahan tadi malam terjadi gara-gara koordinasi yang kurang. Chemistry antar pemain tidak terjalin dengan baik.
Bambang Asdianto, asisten pelatih timnas basket putri, beralasan, kualitas permainan timnya menurun karena kosongnya jadwal latihan hari itu. ”Koordinasi antar pemain saat menyerang kembali menurun. Defense-nya juga masih jauh dari harapan,” kata Mbing, sapaan Bambang Asdianto.
Turun dengan starter Wulan Ayuningrum, Gabriel Sophia, Yuni Anggraeni, Mega Nanda, dan Hanum Fasya, tim itu sulit mengimbangi permainan CLS junior. Mulanya, mereka bermain baik dan bisa menyamakan skor 16-16 pada kuarter pertama.
Sayang, pada kuarter kedua, performa menurun dan mereka disalip, skor menjadi 29-37. Timnas melakukan delapan turnover, sedangkan CLS junior lima. Setelah itu, timnas lebih sering tertinggal dan sempat mengejar pada kuarter keempat.
Beberapa kelemahan juga ditunjukkan anak asuh Mbing itu. Para big manIndonesia sering terlihat grogi dan beberapa kali melakukan turnover. Sebaliknya, para penggawa CLS junior tampil lebih berani saat melakukan tusukan-tusukan meski dijaga 2–3 pemain timnas.
”Gaby (sapaan Gabriel Sophia, Red) beberapa kali kurang percaya diri untuk melakukan one-on-one. Seharusnya, setelah menerima bola, dia harus langsung balik badan dan berusaha mencetak angka,” beber Mbing.
Namun, Bambang memuji beberapa pemain yang dianggap tampil bagus. Mereka, antara lain, Yuni, Wulan, dan Jacklien Ibo. Nama terakhir kerap melakukan penetrasi yang memudahkannya menembak dari jarak dekat.
Selain itu, akurasi menjadi hal yang harus dibenahi. Misalnya yang ditunjukkan Wulan. Meski sukses menjadi top scorer dengan membukukan 15 poin, 7 rebound,dan 4 assist, akurasi tembakan forward Tomang Sakti Jakarta itu dianggap belum istimewa.
Di sisi lain, CLS junior mengaku menerapkan gaya permainan sesuai yang diminta timnas. ”Kami akui, defense mereka sudah cukup bagus. Timnas juga terlihat ngotot meski mendapat tekanan dari anak-anak,” terang Wahyu Budi, pelatih CLS junior.
Sementara itu, timnas bakal kembali melakoni uji coba melawan tim putra Honda DBL Indonesia All-Star 2014 sore nanti. Dengan kekalahan tadi malam, Bambang bakal kembali mematangkan koordinasi antar pemain pada sesi latihan pagi ini.