BELUM MAKSIMAL: Bambang Asdianto memberikan instruksi kepada pemain timnas basket putri saat ujicoba melawan SMA Frateran di DBL Arena (3/11). (Farid Fandi/Jawa Pos)

SURABAYA – Tim nasional basket putri proyeksi SEA Games 2014 gagal memetik kemenangan pada uji coba perdananya dalam rangkaian training camp di Surabaya. Senin malam (3/11), Wulan Ayuningrum dkk kalah dengan skor 58-47 oleh SMA Katolik Frateran Surabaya di DBL Arena Surabaya.
Duet asisten pelatih Wahyu Widayat Jati dan Bambang Asdianto menurunkan pemain dari dua tim WNBL Indonesia, Surabaya Fever dan Sahabat Wisma Sehati Semarang, sebagai starter. Yakni, Mega Nanda, Gabriel Sophia, dan Anggita Bening (Fever), plus Nathasa Debby Christalin serta Nur Rachmawati (Sahabat).
Puncak jebloknya permainan timnas terjadi pada kuarter kedua. Mereka hanya mencetak delapan poin. Bandingkan dengan SMAK Frateran yang membukukan 24 poin.
Timnas tidak mampu mengantisipasi permainan Frateran yang mengandalkan fisik dan konsisten melakukan attack cepat ke arah ring.    
’’Anak-anak mainnya nggak konsisten. Kuarter pertama, kekuatan masih imbang. Tetapi, masuk kuarter kedua, mulai amburadul,’’ terang Cacing, panggilan Wahyu Widayat Jati, asisten pelatih timnas basket putri, setelah pertandingan.
’’Komunikasi antar pemain masih kurang sinkron. Anak-anak juga kurang fokus. Itu yang membuat anak-anak sering melakukan turnover,’’ tutur mantan power forward Aspac Jakarta tersebut.
Salah satu penyebab jebloknya pemain timnas adalah field goal yang rendah, hanya mencapai 30 persen (17-56). Parahnya, tembakan tiga angka Merah Putih hanya mencapai 21 persen (5-24).
Akurasi tembakan adalah alasan mengapa Frateran bisa memenangkan pertandingan dengan relatif mudah. Padahal, dalam hal rebound danturnover, selisihnya tidak terlalu banyak.
Debby yang biasa tajam hanya mampu membuat tujuh three point dari 21 kesempatan. Total, Debby mencetak 14 poin. Top scorer timnas adalah centerGabriel Sophia dengan 15 angka.
’’Saya akui tadi kurang fokus. Agak grogi juga. Sebab, saya main defense saja. Jadi, offense agak buyar,’’ ungkap Debby yang menjadi MVP WNBL Indonesia musim lalu.
Wahyu menambahkan, mental bermain timnas masih jauh dari harapan. Pria 37 tahun itu menganggap, pasukannya masih kurang termotivasi untuk menang.
Wahyu menambahkan, dirinya akan melakukan banyak rotasi selama TC di Surabaya. Tujuannya, mencoba sebanyak-banyaknya pemain untuk mencari opsi terbaik.
’’Anak-anak yang tadi belum sempat main mungkin besok (hari ini, Red) kami turunkan. Siapa yang paling bagus dan paling konsisten bakal terus kami mainkan,’’ ucapnya.
Hari ini, di DBL Arena, timnas basket putri bakal kembali melakukan uji coba. Kali ini melawan tim basket putra SMA Kristen Gloria Surabaya. ’’Intinya, kami harus termotivasi menang,’’ tegas Wahyu.