TERSENDAT: Material longsor berupa bebatuan menutupi lebih dari separo badan Jalan Raya Pacitan–Ponorogo di Desa Ngreco, Tegalombo, Selasa (24/3). (Hengky Ristanto/Jawa Pos Radar Ponorogo)
PACITAN – Arus lalu lintas Jalan Raya Pacitan–Ponorogo Selasa (24/3) tersendat. Gara-garanya, tebing setinggi 10 meter di sisi jalan provinsi di Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Selasa dini hari (24/3) runtuh. Akibatnya, material longsor berupa bebatuan yang bercampur tanah liat menutupi lebih dari separo badan jalan.
Menurut informasi, longsor terjadi sekitar pukul 04.00. Saat itu daerah Tegalombo diketahui selesai diguyur hujan deras. Beruntung, ketika itu tidak ada pengendara yang melintas sehingga tidak mengakibatkan korban jiwa. Meski demikian, lebih dari separo badan jalan tertutup batu. Akibatnya, arus lalu lintas terhambat dan pengguna jalan terpaksa mengurangi kecepatan ketika melewati titik longsor.
Selain di Desa Ngreco, longsor terjadi di Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan. Berdasar informasi dari BPBD Pacitan, sedikitnya tujuh rumah warga di dua dusun berbeda rusak karena dihantam material longsor. Masing-masing merupakan rumah milik Suyadi; Bonangin; Sadiyo; Misman, warga Dusun Petung. Selain itu, ada rumah Kusnen, Nurwakit, Peso, warga asal Dusun Bendar.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. meski demikian, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. ’’Kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah,’’ ujar Pujono, Kasi Kedaruratan dan Logsitik BPBD Pacitan, Selasa (24/3).
Pujono menuturkan, sepanjang Januari–Maret 2015,kerugian akibat bencana alam menembus Rp 1,07 miliar. Kerugian itu dihitung dari 115 kasus berupa bencana alam di Kabupaten Pacitan.
Jika dibandingkan dengan 2014, jumlah bencana alam cenderung menurun. Dalam periode yang sama pada 2014, total kejadian bencana alam mencapai 161 kasus dengan jumlah kerugian menyentuh sekitar Rp 5,6 miliar. ’’Intensitasnya bisa dikatakan tinggi, bahkan hampir setiap bulan terjadi bencana,’’ jelasnya.
MenurutPujono, kerugian masyarakat disebabkan bencana seperti kebakaran, longsor, banjir, angin kencang atau puting beliung, dan pergerakan tanah. ’’Kasus bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Pacitan adalah tanah longsor,’’ ungkapnya.