Budi Darmawan Ubah Karya Digital Jadi Lukisan
8/11/14, 04:00 WIB
KARYA BERBEDA: Budi Darmawan (kiri) saat melihat hasil foto dan bukunya bersama salah satu penggemarnya.(Mamuk Ismuntoro for Jawa Pos)
SURABAYA – Fotografi digital telah berkembang. Karya foto pun kini bisa terlihat seperti lukisan. Beberapa karya Budi Darmawan, 66, fotografer kawakan Kota Pahlawan, dibukukan dengan tajuk Let There Be Light.
Buku itu berisi 67 karya foto yang dihimpun selama setahun. Budi menyatakan, dirinya jenuh dengan fotografi yang selama ini ditekuninya. Dia ingin membuat karya yang berbeda. Kemudian, terciptalah keinginan membuat karya fotografi digital yang terlihat seperti lukisan.
Hal itu bersamaan ketika Budi mendapat pesanan dari salah satu hotel di Bali. Setelah terkumpul banyak, dia merasa karya tersebut perlu dibagikan kepada orang lain melalui media buku. ’’Menurut saya, dalam fotografi tidak ada rahasianya. Bila kita tidak sharing, kita akan ditinggal,’’ katanya kemarin.
Dia menambahkan, siapa pun kini bisa belajar fotografi. Tak masalah tua atau muda, sama saja. ’’Bagi yang tua seperti saya, berbagi ilmu itu perlu. Sebab, ilmu akan mengalir lagi. Masak kita endapkan begitu saja?’’ ujar fotografer yang memberikan bukunya itu secara gratis.
Rupanya, membuat karya dengan fotografi menjadi lukisan pernah diprotes pelukis. Namun, fotografer kelahiran Kediri itu merasa karya seni memiliki bagian masing-masing. ’’Menyaingi? Tentu tidak. Aliran kita lain-lain. Meski ini terlihat seperti lukisan, dasar fotografi tetap dipakai,’’ ungkap Budi yang memperlihatkan salah satu karyanya yang dicetak di kanvas.
Dalam membuat sebuah karya foto digital, Budi tidak membatasi sehari harus menyelesaikan sejumlah foto. Sebab, berhadapan dengan karya yang diedit menggunakan software tersebut bergantung pada mood. ’’Mengolah foto itu bisa bikin jenuh. Kalau gitu, ya udah berhenti sebentar. Tidak bisa dipaksa, nanti hasilnya tidak maksimal,’’ tegasnya.
Ternyata, tidak semua foto bisa diubah menjadi lukisan. Cirinya, Budi melanjutkan, yang penting pada suatu gambar adalah objek yang sederhana. ’’Di karya itu, objek yang dilihat harus menjadi fokus utama,’’ paparnya.
Dalam menata sebuah buku, Budi merasa hal yang tersusah adalah menentukan judul. ’’Kalau yang biasa saja, mah, gampang. Tapi, judul yang menggigit itu susah,’’ ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar