Jatim Terancam Pemadaman Bergilir
Beban Gardu Induk Mendekati Maksimal
10/11/14, 04:20 WIB
Manajer Area Pengatur Beban Jatim dan Bali PT PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Bambang Warsono menyebutkan, sedikitnya ada sembilan kabupaten/kota yang terancam pemadaman bergilir satu sampai dua tahun mendatang.
Daerah tersebut adalah Surabaya, Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Wlingi, Tulungagung, dan Jombang. Yang terparah adalah daerah Jombang. ’’Kami memperkirakan satu tahun nanti terjadi pemadaman bergilir jika pembangunan GI dan SUTT (saluran udara tegangan tinggi) 150 kv di sana tidak bisa dilaksanakan. Sebab, beban GI Kertosono ke GI Ploso sudah 80 persen,’’ katanya di sela media gatheringakhir pekan lalu.
Rencana perseroan membangun GI di beberapa titik hingga kini belum bisa terealisasi karena terkendala izin masyarakat. Dia berharap warga dapat mendukung pembangunan infrastruktur tersebut. Bambang memastikan bahwa pembangunan GI di sekitar warga tidak berbahaya.
Di Surabaya Selatan yang mendapat aliran setrum dari GI Waru, Rungkut, Sukolilo, Ngagel, dan Sampang, bebannya telah mencapai 70 persen. Dia memperkirakan jika dua tahun mendatang pembangunan GI di sekitar Juanda tidak terealisasi, dipastikan daerah tersebut mengalami pemadaman bergilir. ’’Begitu pula Madura. Seluruh daerahnya akan mengalami hal serupa karena beban GI Tandes, GI Perak, GI Ujung, dan GI Kenjeran sudah sampai 67 persen,’’ ujarnya.
Menurut dia, banyaknya GI dan trafo yang mendekati beban maksimal terjadi lantaran ada kenaikan konsumsi listrik. Sejak 2011, pertambahan pelanggan terus meningkat lebih dari 500 ribu per tahun. Dengan begitu, cadangan kapasitas yang dibangun menipis dan butuh instalasi baru. Bila pemakaiannya dipaksakan, jaringan kabel GI akan putus dan trafo meledak.
Saat ini GI yang bebannya sudah mendekati maksimal mencapai 20 persen dari total 140 GI di Jatim. Jumlah trafo yang bebannya di atas 60 persen sudah separo dari total trafo di Jatim yang lebih dari 300. ’’Jika pembangunan tidak bisa dilakukan, satu-satunya solusi adalah pengurangan beban. Terpaksa PLN menerapkan pemadaman bergilir di wilayah-wilayah itu,’’ tuturnya. Selain pemadaman bergilir, kondisi tersebut menghambat penyambungan baru, khususnya untuk industri.
Deputi Manajer Perencanaan dan Lingkungan Hidup Unit Induk Pembangunan (UIP) VII Achmad Ismail menjelaskan, ada dua industri besar yang telah mengajukan penambahan daya namun hingga kini belum disambung. Dua industri tersebut adalah Chiljedang dengan daya 40 mw di Ploso, Jombang, dan PT Indofood 30 mw di Perak, Surabaya.
’’Wilayah pantura seperti Gresik, Lamongan, dan Tuban masih aman. Industri bisa masuk dan langsung mendapat pasokan karena infrastruktur di sana masih memadai,’’ ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar