10/11/14, 08:20 WIB
SEMUA SPANYOL: Dari kiri, juara Moto2 Esteve Rabat, juara MotoGP Marc Marquez, dan juara Moto3 Alex Marquez berselfie usai GP Valencia, Minggu (9/11). (Teuters/Heino Kalis)
VALENCIA – Rekor Mick Doohan berupa kemenangan terbanyak dalam satu musim hanya bertahan dalam 17 tahun. Lagi-lagi si anak ajaib Marc Marquez yang memiliki kuasa untuk menaklukkannya. Pertarungan di lomba terakhir musim 2014, MotoGP Valencia, menjadi pesta kemenangan pembalap yang sudah jauh-jauh hari memastikan gelar juara dunia MotoGP untuk kali kedua itu.
Marc mencatat 13 kemenangan dalam satu musim, melampaui torehan Doohan pada musim 1997 yang mengemas 12 victory. Meski Marquez kini unggul, secara persentase kemenangan dalam satu musim Doohan tetap yang terbaik. Pada musim 1997, rider Australia tersebut memenangi 12 di antara 15 seri, sedangkan Marquez 13 di antara 18 seri.
Seri terakhir gelaran MotoGP di Valencia, Minggu (9/11) kemarin berjalan di luar prediksi. Duel duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, demi memastikan posisi runner-up justru tidak terjadi.
Lorenzo yang mengalami kesulitan dengan setting-an ban hanya berkutat di luar pertarungan empat rider terdepan. Sempat mengganti motor dengansetting lintasan basah saat balapan menyisakan 11 lap, juara dunia MotoGP dua kali itu akhirnya menyerah di lap ke-23 dan memutuskan mundur dari lomba.
Ketegangan hanya terjadi di paro pertama lomba. Andrea Iannone, Pramac Ducati, yang memulai balapan dari posisi kedua berhasil menyodok ke tempat terdepan dan memimpin lomba sampai lap kedelapan.
Semua rider sempat membalap dengan hati-hati pada awal lomba. Sebab, mendung tebal menyelimuti sekitar sirkuit. Bahkan, gerimis yang turun di lap pertama membuat marshal mengibarkan bendera putih. Rider boleh mengganti motor dengan setting-an basah. Tapi, tak ada yang memanfaatkan kesempatan itu karena hujan memang tak kunjung datang.
Marquez lalu memimpin lomba sampai garis finis. Sementara itu, Rossi berada di posisi kedua. Rossi sukses mengamankan posisi runner-up di klasemen akhir. Dia juga mengamankan posisi rider pertama bagi Movistar Yamaha musim depan.
Pesta kemenangan di seri terakhir benar-benar menjadi milik keluarga Marquez. Sebelumnya, Alex, adik kandung Marc, memastikan gelar juara kelas Moto3 musim 2014.
Alex, yang membalap untuk tim Honda Estrella Galicia, finis ketiga di belakang pesaing utamanya, Jack Miller (Red Bull KTM Ajo). Meski tak memenangi seri terakhir, raihan poin rider 18 tahun itu sudah cukup untuk mengemas titel juara dunia musim 2014. Alex dan Miller hanya terpaut dua poin, 278-276.
Dua rival itu datang ke Valencia dengan selisih 11 poin. Alex hanya butuh finis di podium untuk menyempurnakan kemenangan sang kakak di kelas premium. Sementara itu, Miller harus menang demi mengejar defisit poin.
Dengan kemenangan tersebut, Marquez bersaudara menorehkan rekor baru –kali pertama dua rider bersaudara kandung memenangi dua titel juara dunia secara bersamaan dalam satu musim.
’’Benar-benar luar biasa. Ini akan menjadi balapan terbaik dalam hidupku,’’ seru Alex setelah pesta di podium.
0 komentar:
Posting Komentar