Menyusuri Pesisir Lampung Selatan, Provinsi Lampung
Hilangkan Penat, Dapat Bonus Edukasi
23/08/14, 05:20 WIB
TEMPAT wisata di Lampung Selatan (Lamsel) cukup beragam. Para wisatawan pun lebih leluasa memilih dan menikmati tempat rekreasi.
* * *
TIDAK rugi jika Anda berkunjung ke Kabupaten Lampung Selatan. Daerah berjuluk Bumi Serambi Sumatera tersebut memiliki potensi wisata yang cukup lengkap dan beragam, baik wisata alam pegunungan, wisata bahari, maupun wisata budaya. Tempat wisata pantai di Lamsel membentang dari Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Kalianda, hingga Ketibung. Di antaranya, Pantai Pasir Putih, Pantai Merak Belatung, Pantai Bagus, Pantai Canti, Pantau Batu Balak, hingga Pantai Kahai.
Taman Hiburan Rakyat (THR) Pasir Putih pun merupakan salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi. Lokasinya yang strategis serta berbatasan langsung dengan Bandar Lampung menjadi daya tarik wisatawan luar Lamsel seperti Bandar Lampung, Pringsewu, dan Metro. Sayangnya, fasilitas yang disediakan beberapa pantai itu kurang memadai.
Andri, seorang wisatawan asal Bandar Lampung, menyatakan bahwa Lampung, khususnya Lampung Selatan, Bandar Lampung, Tanggamus, dan Lampung Barat, sangat berpotensi dijadikan tempat rekreasi. ’’Daerah pesisir menjadi tempat wisata untuk berlibur. Namun, fasilitasnya kurang maksimal. Tidak seperti di Bali atau Bandung (Jawa Barat),’’ ujarnya.
Menurut Andri, dirinya berkunjung bersama keluarganya untuk menikmati keindahan laut serta pulau-pulau di perairan Sumatera. Salah satu bangunan yang dikunjungi adalah Menara Siger. ’’Ini kali pertama ke Menara Siger. Kami biasanya pergi ke pantai dan tempat wisata di Bandar Lampung. Namun, anak-anak minta beda. Makanya, kami memilih ke kawasan Menara Siger,’’ ungkap Andri.
Kepala KUPT Menara Siger Taufik Hidayat menambahkan, Menara Siger menawarkan fasilitas pendukung seperti jam matahari yang kali pertama ada di Pulau Sumatera dengan diameter 5 meter. ’’Artinya, berlibur di sini (Menara Siger, Red) tidak hanya menghilangkan penat. Namun, anak-anaknya juga mendapat edukasi, baik budaya maupun ilmu pengetahuan,’’ paparnya. Selain itu, terdapat wahana uji andrenalin seperti flying foxterpanjang di Provinsi Lampung yang mencapai 170 meter.
Kuliner Berbahan Ikan Parang, bukan Tengiri
KABUPATEN Lampung Selatan (Lamsel) memiliki makanan khas. Rasanya mampu menggoda selera wisatawan setiap kali mereka datang ke daerah yang berpenduduk lebih dari 900 ribu warga tersebut. Makanan itu adalah otak-otak dengan ikan sebagai bahan pokoknya. Hanya, pembuatan otak-otak Kalianda, ibu kota Kabupaten Lampung Selatan, sedikit berbeda dari otak-otak secara umum.
’’Resep khusus pembuatan otak-otak Kalianda adalah daging ikan parang atau bida laut, bukan tengiri. Jadi, harga jualnya pun lebih murah, berkisar Rp 1.500–Rp 2.000 per biji,’’ kata Agustina Tantinawati, salah seorang pembuat otak-otak.
Menurut perempuan kelahiran Kalianda, 10 Oktober 1965, itu, otak-otak Kalianda dibuat secara turun-temurun. Cara memasaknya, daging ikan ditiriskan atau dihaluskan, kemudian diberi bumbu. Sementara itu, tepung sagu yang telah dicampur dengan santan diulek sedikit-sedikit sampai licin.
’’Lalu, aduk rata dan tuang santan sedikit-sedikit sambil diuleni sampai licin dan dapat dipulung. Kemudian, bungkus adonan dengan daun pisang. Setelah itu, gulung dan tusuk dengan batang lidi,’’ jelas istri Ambrosius Bejo Sugianto itu.
Nah, adonan yang dibungkus tersebut lantas dikukus di perapian sampai tampak matang. Untuk pembuatan saus, cabai merah dihaluskan. Sausnya terbuat dari kacang tanah, garam, dan gula pasir. Semua bahan tersebut diaduk sampai rata. Setelah itu, beri cuka dengan air panas bersama bumbu tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar