PANAS DARI AWAL: Striker Chelsea Diego Costa (kiri) bersitegang dengan bek PSG David Luiz pada laga di Stamford Bridge Kamis (12/3). (John Sibley/Reuters)

LONDON--Sebelum pertandingan melawan Chelsea Kamis (12/3), bek PSG David Luiz berjanji tidak melakukan selebrasi jika mencetak gol. Hal itu tak terlepas dari statusnya sebagai mantan penggawa The Blues, julukan Chelsea.
Luiz membela klub London itu pada periode 2011 sampai 2014. Pada Juni tahun lalu, bek timnas Brasil tersebut hengkang ke PSG dengan banderol 50 juta pounds atau sekitar Rp 656,5 miliar. Transfer itu menjadikan Luiz sebagai bek termahal di dunia.
Namun, Luiz melanggar janjinya. Pemain 27 tahun tersebut merayakan golnya pada menit ke-86 dengan gila-gilaan. Gol itu memang sangat penting bagi PSG. Skor menjadi imbang 1-1 dan pertandingan harus dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu.
’’Iya, saya memang mengatakan tidak akan melakukan selebrasi jika mencetak gol. Namun, saya tidak bisa mengontrol emosi saya,’’ ucap Luiz sebagaimana dilansir Daily Mirror.
’’Rasanya hebat sekali membikin gol. Saya berterima kasih kepada Chelsea. Dan saya meminta maaf karena begitu emosional,’’ imbuh pemain yang namanya melejit ketika membela Benfica pada 2007 sampai 2011 tersebut.
Karena penampilannya yang solid, Luiz ditabalkan UEFA sebagai man of the match. Namun, status tersebut tidak memuaskan Manajer Chelsea Jose Mourinho. Pria asal Portugal tersebut menilai, Luiz seharusnya dilarang tampil pada perempat final karena menyikut Diego Costa pada menit ke-40.
’’Saya tidak melihat sikutan David. Namun, ketika UEFA memberinya statusman of the match, berarti tidak ada sikutan itu. Saya tidak percaya UEFA memberikan gelar man of the match kepada pemain yang melakukan tindakan seperti itu. Harusnya UEFA menskorsnya,’’ sindir Mourinho kepada BBC.
Di sisi lain, Mou menuturkan bahwa kartu merah kepada penyerang PSG Zlatan Ibrahimovic sangat keras. Pria yang pernah melatih Ibra ketika di Inter Milan pada musim 2008–2009 tersebut malah menyarankan kartu merah itu dicabut.
’’Saya berbicara dengan dia setelah pertandingan. Ketika berbicara dengan saya, dia selalu jujur. Dia kecewa sekali dengan kartu merah itu,’’ kata Mou.’’Saya berharap UEFA meminimalkan kesalahan mereka dengan mengizinkan Ibra bermain di perempat final,’’ imbuh pria kelahiran Setubal, Portugal, tersebut.