Rumah Sakit Pamer Keunggulan
Siap Bersaing di Kancah ASEAN
30/10/14, 04:20 WIB
UNGGULAN UNDAAN: Fasilitas slit lamp milik RS Mata Undaan. Alat itu bisa mendeteksi kelainan secara lebih detail. (Dipta Wahyu/Jawa Pos)
SURABAYA – Menyambut ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Provinsi Jatim menggenjot kesiapan para tenaga medis maupun rumah sakit. Itu tampak pada pameran East Java Healthy di Grand City Mall & Convex, Rabu (29/11). Acara tersebut diikuti seluruh rumah sakit dan UPTD Dinkes Jatim.
Setiap fasilitas kesehatan itu unjuk gigi menampilkan layanan unggulan. Semuanya demi memuaskan wawasan masyarakat Jatim soal majunya layanan kesehatan di dalam negeri. Pada acara tersebut, masyarakat bisa mendapatkan layanan informasi kesehatan komplet tanpa harus terbang ke negeri tetangga. ”Saya yakin rumah sakit bisa menunjukkan banyak kreativitas dan inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Harsono.
Memang, kata Harsono, sebagian masyarakat telanjur percaya dengan budaya berobat ke luar negeri. Padahal, rumah sakit di Jawa Timur dan Surabaya jauh lebih baik. ”RSUD dr Soetomo saja jauh lebih baik daripada RS di Malaysia. Saya yakin betul, kita (Jatim, Red) tidak kalah bersaing,” tegasnya.
Pameran yang berlangsung hingga 2 November itu juga menjadi ajang berkompetisi. Sebab, persaingan yang sehat akan menelurkan kualitas layanan nomor wahid. Ujungnya, warga beralih ke layanan dalam negeri ketimbang harus wira-wiri ke luar negeri. ’’Kita tak boleh kalah dari rumah sakit asing. AFTA dan MEA yang tinggal dua bulan lagi harus bisa memacu peningkatan mutu layanan setiap faskes,” terangnya.
Hal serupa diungkapkan Ketua Perserikatan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jatim dr Dodo Anondo MPH. Menurut dia, setiap rumah sakit kini sudah melek dengan permintaan konsumen. Kualitas itu diwujudkan melalui layanan unggulan yang ditonjolkan. ’’Saya yakin kegiatan ini dapat menarik minat masyarakat luas, baik lokal maupun luar. Sehingga pada akhirnya nanti memberikan daya tarik bagi masyarakat luar untuk berobat ke Jatim,’’ ucapnya.
Itu, misalnya, ditunjukkan Rumah Sakit Mata Undaan. Pada pameran tersebut, mereka memamerkan keunggulan teknik pemeriksaan mata dengan menggunakan slit lamp. Alat tersebut memudahkan pengambilan kelainan mata di bagian depan secara lebih detail.
Selain itu, ada pemeriksaan ketegangan saraf tulang belakang melalui alatscan tulang belakang. ”Alat itu diletakkan di leher dan akan tersambung dengan komputer,” papar Marc Tafuro, doctor of chiropractic.
Dia menyebutkan, bila muncul warna hijau, itu membuktikan saraf dalam keadaan baik. ”Kalau warnanya merah, berarti bisa jadi infeksi atau saraf tegang,” sambung dokter yang berpraktik di Indonesia Chiropractic Clinic itu. Dengan fasilitas tersebut, tentunya warga Jatim bisa mendapatkan pengobatan terbaik dan komplet di dalam negeri.
0 komentar:
Posting Komentar