Hollande Siap Akhiri Jabatan
Gagal Pangkas Pengangguran
8/11/14, 03:50 WIB
Foto: Reuters File
PARIS – Presiden Prancis Francois Hollande gagal mewujudkan janji kampanyenya. Saat kali pertama menduduki jabatan kepala negara, tokoh 60 tahun itu bersumpah akan memangkas angka pengangguran pada akhir 2013. Tetapi, mendekati batas waktu yang dia tetapkan sendiri, angka pengangguran Prancis masih tinggi.
Jumat (7/11) Hollande mengakui kesalahannya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Prancis. ’’Saya punya kulit yang tebal. Selama dua setengah tahun, saya sudah bertahan. Saya melakukan beberapa kesalahan. (Tapi) Siapa yang tidak?’’ ujar presiden yang belum pernah menikah tersebut. Dia berjanji memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dan mewujudkan janjinya.
Masa jabatan Hollande bakal berakhir pada 2017. Artinya, dia masih mempunyai waktu sekitar dua setengah tahun lagi alias separo masa jabatan untuk menggenapi janjinya. Kemarin dia menetapkan batas waktu baru untuk memangkas angka pengangguran dan membenahi sektor ekonomi. Batas waktu tersebut tidak lagi akhir 2013, tetapi akhir masa jabatannya pada Mei 2017.
’’Saya tidak tuli. Saya mendengar kemarahan rakyat. Saya melihat kekecewaan mereka dan harus bekerja lebih cepat,’’ tandas ketua Partai Sosialis Prancis itu. Wajar jika masyarakat Prancis naik pitam kepada Hollande. Sebab, pada masa kampanyenya, pria yang kini digosipkan menjalin cinta dengan bintang film Julie Gayet tersebut menjadikan pemangkasan angka pengangguran sebagai prioritas.
Ketika itu Hollande berjanji menciptakan banyak lapangan kerja untuk menekan jumlah pengangguran yang didominasi warga usia produktif. Tetapi, hingga sekarang pemerintahan Hollande belum bisa menyerap angka pengangguran atau menciptakan lapangan kerja baru seperti yang selalu dia janjikan. Gara-gara janji palsunya, popularitas mantan kekasih Valerie Trierweiler tersebut terus merosot.
Kamis waktu setempat (6/11) media Prancis melaporkan bahwa popularitas Hollande mencapai titik terendahnya. Pamor bapak empat anak itu memudar dan hanya menyisakan dukungan sekitar 12 persen dari rakyat. Tidak mau terus kehilangan dukungan, Hollande pun merevisi janji kampanyenya pada 2012. Dia kembali berjanji menghapuskan pengangguran usia produktif.
Jika sampai batas waktu baru tersebut angka pengangguran Prancis masih tinggi, Hollande tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden. ’’Apabila saya tidak berhasil mewujudkannya sampai masa jabatan saya berakhir, apakah kalian pikir saya akan tetap maju pada 2017? Rakyat Prancis pasti tidak akan mengizinkan itu terjadi,’’ ungkapnya di hadapan media.
0 komentar:
Posting Komentar